PUISI CINTA
Jumat, 12 April 2024
Senin, 26 Mei 2014
Jumat, 14 Februari 2014
karena kamu
Membiru anggun serupa selendang sang dewi malam
Selaksa renung mengadukan kenangan
Yang teramat indah menyerupai titian langit
Sehingga membuta rindu menyentak sukma
Lambang menjulang seakan tiada bertepi lagi
Bahkan”"
Lembar menanggalpun seakan tiada bermakna lagi
Lalu kemana lagi harus membawa kepingan hati
Kau tiada halnya sebuah bayang-bayang semu
Kau tiada halnya sebuah tembang-tembang kenangan di antara pilunya hati
Kala sendiriku di sini mengisak tangis
Akan kepergianmu dari dalam hidupku
Kan kusimpan rahasia sepenggal jiwa
Bersama geloranya sang pemilik duka lara
Hingga takkan pernah ada lagi tetesan air mata
Ketika pedihnya merintih kesakitan
Selaksa renung mengadukan kenangan
Yang teramat indah menyerupai titian langit
Sehingga membuta rindu menyentak sukma
Lambang menjulang seakan tiada bertepi lagi
Bahkan”"
Lembar menanggalpun seakan tiada bermakna lagi
Lalu kemana lagi harus membawa kepingan hati
Kau tiada halnya sebuah bayang-bayang semu
Kau tiada halnya sebuah tembang-tembang kenangan di antara pilunya hati
Kala sendiriku di sini mengisak tangis
Akan kepergianmu dari dalam hidupku
Kan kusimpan rahasia sepenggal jiwa
Bersama geloranya sang pemilik duka lara
Hingga takkan pernah ada lagi tetesan air mata
Ketika pedihnya merintih kesakitan
Selasa, 03 September 2013
Tiada tangis
www.sairberdarahbyokky.blongspot.com |
save |
Membiru anggun serupa selendang sang dewi malam
Selaksa renung mengadukan kenangan
Yang teramat indah menyerupai titian langit
Sehingga membuta rindu menyentak sukma
Lambang menjulang seakan tiada bertepi lagi
Bahkan”"
Lembar menanggalpun seakan tiada bermakna lagi
Lalu kemana lagi harus membawa kepingan hati
Kau tiada halnya sebuah bayang-bayang semu
Kau tiada halnya sebuah tembang-tembang kenangan di antara pilunya hati
Kala sendiriku di sini mengisak tangis
Akan kepergianmu dari dalam hidupku
Kan kusimpan rahasia sepenggal jiwa
Bersama geloranya sang pemilik duka lara
Hingga takkan pernah ada lagi tetesan air mata
Ketika pedihnya merintih kesakitan
Langganan:
Postingan (Atom)